Pada Jiwa yang tenang kutitipkan kerinduan,
Duhai hati..
Begitu banyak kenangan tertoreh mendalam hingga relung yang tak lagi bernadi
Perengkuh sukma..
Sungguh bahagia kukecup bayang sendumu,
Menerjang nyali, menggapai mimpi, menuai asa
Bukan salah kutitipkannya pada hati yang tak berhati,
Hingga asa ini mencari jalannya sendiri,
Pada sebuah lilin berapi yang kadang redup kadang mati
Tapi tak lelahnya ia mencari
Hingga datang bola api, mulanya kukira percikkan,
Tak untuk membantu mencari,
Tapi mematikan api kecilnya lalu melelehkan sisanya
Hingga sedikit tersisa dan tak dapat kubentuk lagi
etamaria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar